5.12.2010

Dua Teroris Bekas Tahanan Isa Malaysia

.

Jakarta (ANTARA News) - Dua tersangka kasus terorisme yang tewas dalam kontak tembak di Cikampek, Karawang, Jawa Barat, Rabu sore, merupakan bekas tahanan "internal security act" (ISA/Undang-Undang Keamanan Dalam Negeri) Malaysia.

Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Edward Aritonang di Jakarta, Rabu, mengatakan, kedua tersangka itu adalah Maulana dan Saptono.

Pada tahun 2003 hingga 2005, mereka masuk ke Malaysia dan tertangkap aparat keamanan di sana berdasarkan ISA."Sebelum ditangkap di Malaysia, mereka baru saja mengikuti latihan militer di Filipina," kata Aritonang.

Maulana dan Saptono adalah dua dari lima tersangka yang tewas tertembak dalam penangkapan oleh Polri di Cililitan, Jakarta Timur dan Cikampek, Karawang, Jawa Barat.

Polri belum dapat menyebutkan identitas tiga tersangka lain tewas dan satu tersangka yang tertangkap.

Menurut dia, keduanya merupakan buronan Polri dalam kasus latihan militer di hutan Jantho, Aceh Besar, Pebruari 2010.

Maulana dan dua tersangka lain tewas tertembak di Cililitan.

Menurut Aritonang, saat hendak ditangkap, Maulana melawan dengan sepucuk revolver sehingga polisi menembak mati Maulana.

"Dua kawan Maulana meninggal dalam perjalanan ke rumah sakit," katanya.

Aritonang belum dapat menyebutkan di mana lokasi penangkapan ketiga tersangka terorisme di Cililitan, namun diduga di jalan raya karena tidak ada rumah di lokasi ini yang diberi garis polisi. Sedangkan Saptono dan satu tersangka tewas tertembak di Cikampek. Satu tersangka dapat ditangkap hidup.

Saptono adalah adik kandung Jaja, salah satu tersangka terorisme di Aceh yang tewas tertembak di depan Polsek Lampeung, Aceh Besar.

"Saptono ini sangat mahir menggunakan senjata api dan banyak tahu tentang amunisi," ujar Aritonang.

Ia mengatakan, saat hendak ditangkap di salah satu rumah di Aceh, Saptono dan dua temannya melawan petugas dengan menggunakan satu senjata laras panjang.

"Jenis senjata yang disita dari Saptono belum dipastikan namun jenis pelurunya yang disita ada jenis AK 47 dan M 16. Jumlah peluru ribuan butir," ujarnya.

Polisi menduga, para tersangka akan sedang merancang aksi teror beberapa pekan mendatang.

Related Posts by Categories



0 komentar:

Posting Komentar