1.30.2011

Gorbachev Hidupkan Kembali Perestroika Dalam Pameran Foto

.
0 komentar

Moskow (ANTARA News/AFP) - Kekurangan makanan, kebebasan pers, tembakan terarah ke pengunjuk rasa: sebuah pameran foto di Moskow memperlihatkan banyak sisi perestroika yang, 20 tahun kemudian, meninggalkan pengarangnya Mikhail Gorbachev sejumlah penyesalan.

Tiga ratus foto dipamerkan di Lapangan Manezh yang berseberangan dengan Kremlin mengingatkan kembali peristiwa yang menggetarkan bumi dari 1986 hingga 1991 -- periode ketika Tembok Berlin runtuh, Gorbachev berjabat tangan dengan Ronald Reagan, dan kudeta 1991 menggaungkan lonceng kematian negara Soviet yang pernah sangat berkuasa.

Namun sebelum memasuki atraksi utama, para pengunjung meluangkan waktu di depan potret Gorbachev tahun 1953 sebelum pernikahannya dengan Raisa, seorang wanita yang menjadi selebriti internasional dengan sendirinya.Dengan topi yang membuatnya nampak seperti aktor Hollywood yang elegan, Gorbachev hampir tidak menyerupai pemenang Hadiah Nobel Perdamaian yang akan merayakan ulang tahunnya yang ke-80 pada 2 Maret.

"Tidak ada era lain yang pernah membawa sebanyak harapan seperti perestroika. Dramatis seperti perubahan historis manapun," kata Irina Gorbachev, anak perempuan mantan pemimpin Soviet dan wakil presiden yayasannya.

Banyak rak toko kosong yang diingat setiap orang Rusia usia tertentu dengan takut hingga hari ini. Di tangan seseorang, angka 196 ditulis untuk menunjukkan tempatnya di deretan tanpa akhir untuk membeli daging.

Kemudian muncullah perubahan halus. Kaum muda tiba-tiba berhenti berpakaian cara Soviet yang membuat tidak senang, abu-abu, menata rambut runcing dan mengenakan jaket jean.

Buku-buku terlarang muncul dalam cetakan dan film internasional masuk teater ketika seni alternatif hidup.

Simbol-simbol komunis diinjak-injak: bendera merah Soviet dengan palu arit digunakan untuk menutupi gadis-gadis yang berpose setengah telanjang untuk Playboy.

Namun foto-foto lain mengingatkan kembali drama berdarah yang menunjukkan betapa tingginya taruhan politis pada waktu itu.

Tank-tank Soviet dipertontonkan menderu melewati ibukota Lithuania yang kecil Vilnius dalam upaya mereka yang gagal pada 1991 untuk memenangkan kembali penguasaan menara televisi, dimana 14 warga sipil tak bersenjata dibunuh.

Pemandangan serupa juga dipertontonkan di Georgia, dimana tentara Soviet menembaki demonstran pada 1989.

Dan tentu saja sejumlah potret tak biasa bencana pembangkit listrik nuklir 1986 di Chernobyl, yang tetap disembunyikan oleh para penguasa selama berhari-hari dan
mengontaminasi ratusan ribu orang.

"Tentu saja saya menyesal," kata Gorbachev kepada AFP pada pembukaan pameran tersebut.

"Kami membuat kesalahan besar dan gagal untuk menyelesaikan" perestroika.

Sebuah kritikan hati-hati terhadap rejim saat ini, Gorbachev juga mengritik pembatasan kebebasan di Rusia masa kini.

Negara ini "membutuhkan kebebasan berekspresi lebih besar" daripada masa ketika dia menjadi kepala negara, kata Gorbachev.

Gorbachev tetap jauh lebih populer di Barat daripada di dalam negeri, dimana dia dikecam karena mengubur Uni Soviet, dan sejumlah pengunjung Manezh mengatakan suatu bagian penting dari kehidupan mereka telah dihidupkan kembali.

Perestroika adalah "masa yang tak terlupakan," kata Vera Shchukina (58).

Keputusan akhir mereka atas seseorang yang mengubah sejarah -- tampaknya selalu dengan Gorbachev -- masih belum.

"Pastilah, kami bosan dengan komunisme dan stagnasi, namun dia harus melakukan segala sesuatu dengan cara lain," kata pensiunan Tatyana Krasnova, yang meninggalkan riset ilmiah untuk menjadi penjual agar dia dapat memberi makan anak-anaknya.

"Kapitalisme yang menyusul terlalu liar," kata Krasnova.

Namun dia memuji Gorbachev karena menjadi sebuah revolusi budaya, seseorang yang sangat mencintai istrinya dan memberikan peran menonjol kepada wanita di masyarakat Soviet.

"Kebijakan-kebijakannya kosong, namun cintanya yang teramat besar kepada Raisa patut mendapat penghormatan besar. Ini merupakan sesuatu yang tidak biasa di negara kami," kata Krasnova.

Dikenal karena cara berpakaian dan pesona sosial yang elegan, Raisa Gorbachev wafat karena kanker pada 1999 sebagai ibu negara yang tiada bandingnya.

Dibandingkan dengan para pasangan pejabat tinggi Soviet lainnya yang eksis namanya saja, Raisa sukses sebagai pusat perhatian publik dan menemani suaminya kemana saja dia pergi.

Sejumlah foto menunjukkan Mikhail dan Raisa bersama-sama di acara seremonial resmi, termasuk foto Perdana Menteri Inggris Margaret Thatcher yang memandangi dengan penuh perhatian potongan pakaian Raisa. (ANT/K004)

Read More »»

1.23.2011

Ade Komarudin: Satgas Jangan Jadi Alat Kekuasaan

.
0 komentar

Jakarta (ANTARA News) - Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional Sentra Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (SOKSI) Ade Komarudin menyatakan Satgas Pemberantasan Mafia Hukum (PMH) dalam perjalanannya seringkali dijadikan alat politisasi hukum.

"Keberadaan satgas sering menerabas prinsip-prinsip penegakan hukum seperti asas praduga tak bersalah. Bahkan seringkali dijadikan alat politisasi hukum untuk menyingkirkan lawan-lawan politik, sehingga lebih kental sebagai alat kekuasaan," kata Ade di Depok, Jawa Barat, Minggu.

Ia berbicara dalam acara Opening Ceremony dan Studium General Toward Inspiring Leadership, Kepemimpinan sebagai Akar Perubahan dalam Pusaran Gerakan Sosial yang diselenggarakan PB HMI di Graha Insan Cipta. Menurut Ade Komarudin, Presiden SBY sebaiknya mengevaluasi kenggotaan satgas dan jika perlu digantikan oleh para ahli hukum pidana yang mumpuni dan benar-benar menguasai persoalan hukum, tanpa memiliki interest pribadi maupun kelompok.

"Idealnya keberadaan satgas harus benar-benar independen dan bebas kepentingan politik siapapun. Belajar dari kasus Gayus, publik sudah bisa memahami satgas hanya dijadikan kepentingan politik untuk kepentingan pihak tertentu," katanya.

Menurut Ade sejak awal pembentukan Satgas Pemberantasan Mafia Hukum (PMH) semua pihak memberikan dukungan dan mengapresiasi, meski dalam realitasnya cenderung bersikap `powerfull` dibanding dengan institusi penegak hukum lainnya.



Politik Pencitraan

Di hadapan peserta Studium General Toward Inspiring Leadership, Ade Komarudin menjelaskan, ke depan politik pencitraan sudah tidak lagi dipercaya masyarakat karena pencitraan itu penuh rekayasa seperti acara talkshow TV.

"Karena itu, tantangan menjadi pemimpin sekarang ini sangat berat, diperlukan persyaratan dan kriteria yang memadai. Paling tidak, syarat yang harus dimiliki karena efektivitas kepemimpinannya yang tidak terletak pada kemampuan melaksanakan kegiatan yang bersifat teknis operasional, tapi juga dituntut mampu berpikir secara integralistik, strategik dan berorientasi pada pemecahan masalah," ujarnya.

Ade menjelaskan, kepemimpinan memang harus dikembangkan, bukan sekedar ditemukan. Bahkann setiap pemimpin harus menyadari bahwa dirinya adalah mesin penggerak utama denyut jantung organisasi, untuk memfasilitasi seluruh anggota organisasi agar mereka dapat melaksanakan tanggung jawab untuk mengembangkan organisasi sesuai aturan main.

Seorang pemimpin, lanjutnya, tidak lagi sekedar sosok yang hanya bisa memberi perintah. Pemimpin ideal masa kini adalah mereka yang tampil sebagai figur pemberi teladan, panutan dan pemberi arah, sebagai fasilitator atau mitra kerja, sebagai penanggung risiko yang mempunyai visi untuk mendorong orang-orang yang dipimpinnya.

"Orang yang terlahir sebagai pemimpin sejati akan selalu menonjol, tetapi untuk tetap berada di posisi puncak karakteristik kepemimpinan alamiah harus dikembangkan," katanya. (J004/D009/K004)

Read More »»

1.22.2011

30 Suporter Bonek Diserahkan Polres Lamongan

.
0 komentar

Bojonegoro (ANTARA News) - Sebanyak 30 suporter bondo nekat (bonek, alias modal nekat)) Persebaya 1927 Surabaya, Jawa Timur, pada Minggu pukul 03.00 WIB diserahkan ke Kepolisian Resor (Polres) Lamongan setelah terjaring operasi polisi di kereta api (KA) Kertayaya di stasiun setempat.

"Mereka kita serahkan ke Polres Lamongan, sebab kejadian penganiayaan yang diduga dilakukan suporter Bonek terjadi di Lamongan," kata Kasubag Ops Polres Bojonegoro, Kompol Agung Wahono, Minggu.

Di Stasiun KA Lamongan, suporter Bonek yang naik KA Kertajaya dari Surabaya jurusan Jakarta, Sabtu (22/1) melakukan penganiayaan atas suporter Persela, Lamongan. Dalam kejadian itu, seorang suporter Lamongan, Gilang Ramadhan (24), meninggal dunia dan seorang suporter lainnya menderita luka serius.Menurut Kompol Agung Wahono, menyusul kejadian penganiayaan itu, polisi di Bojonegoro mendapatkan laporan ciri-ciri pelaku penganiayaan. Di Stasiun KA Bojonegoro, puluhan petugas melakukan pengeledahan suporter Bonek yang naik KA Kertajaya.

Operasi yang langsung dipimpin Kapolres Bojonegoro, AKBP Widodo tersebut, berhasil mengamankan 30 supoter Bonek, karena diketahui tidak membawa karcis. Rencananya, suporter Bonek yang naik KA tersebut akan mendukung Persebaya 1927, berlaga di Tangerang.

Setelah menjalani pemeriksaan di Mapolres, akhirnya dengan kendaraan truk mereka dikirim ke Polres Lamongan. "Pengusutan selanjutnya atas suporter itu, kita serahkan Polres Lamongan," katanya menjelaskan.

Gilang, warga Perumda Deket Lamongan berada di kamar mayat RS Muhammadiyah Lamongan.

Peristiwa itu bermula aksi sweeping warga Lamongan di Stasiun KA Lamongan untuk mencari bonek yang telah melakukan aksi pelemparan di rumah warga, namun saat KA Kertajaya yang dinaiki bonek akan berangkat, dua pelaku sweeping itu ditarik masuk ke dalam kereta.

Keduanya dihajar beramai-ramai oleh Bonek dan kemudian dilempar dari atas kereta saat berada di Desa Karanglangit, Kecamatan Kota Lamongan.
(T.KR-SAS/B013/P003)

Read More »»

1.02.2011

Antasari Segera Dipindahkan ke LP Cipinang

.
0 komentar

Jakarta (ANTARA News) - Mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi, Antasari Azhar, Senin (3/1) pagi dipindahkan ke Lembaga Pemasyarakatan Cipinang, Jakarta Timur menyusul kejaksaan yang telah menerima salinan putusan kasasinya.

"Saat ini, kita masih berkoordinasi dengan pihak LP Cipinang mengenai tempat penahanannya," kata Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Jakarta Selatan, Muhammad Yusuf, ketika dihubungi ANTARA, di Jakarta, Minggu.

Antasari kini berada di Rumah Tahanan (Rutan) Narkoba Polda Metro Jaya.Pengadilan kasasi Antasari memperkuat putusan dari pengadilan tingkat pertama dan banding terkait yaitu 18 tahun kurungan terkait pembunuhan Direktur PT Putra Rajawali Banjaran (PRB), Nasruddin Zulkarnaen.

Kajari Jaksel menyatakan pelaksanaan eksekusi terhadap Antasari Azhar itu, akan dilakukan pada Senin (3/1) pagi atau seusai upacara di instansi setempat.

"Pelaksanaan pemindahan penahanan itu, terkait telah diterimanya salinan putusan kasasi dari MA," katanya.

Dikatakan, pemindahan penahanan itu akan dilakukan pula pada terpidana lainnya, yakni, mantan Kapolres Jakarta Selatan, Williardi Wizar.

Dua terpidana lainnya, yakni, Sigid Haryo Wibisono dan Jerry Hermawan Lo, sudah dipindahkan ke LP Cipinang sejak Jumat (31/12) dari Rutan Narkoba Polda Metro Jaya.

Untuk di tingkat kasasi, Sigid Haryo Wibisono tetap dijatuhi kurungan 15 tahun dan Jerry Hermawan Lo dengan lima tahun penjara.
(R021/A038)

Read More »»

1.01.2011

Pencuri Tidur "Saat Kerja"

.
0 komentar

Berlin (ANTARA News - Tidur di saat kerja tentunya tak profesional dan dapat membawa konsekuensi besar. Ini juga yang terjadi pada tersangka perampok yang ditangkap di Jerman.

Pria yang berusia 26 tahun memasuki satu pusat saran karir di kota kecil Ahaus, di bagian barat negeri tersebut Selasa (28/12) malam. Ia "membereskan" barang elektronik, termasuk makanan dan gula-gula ke apartemennya, kata jurubicara polisi.

Dia mengangkut curiannya pergi lalu kembali lagi untuk mengangkut barang berikutnya. Tapi upaya tersebut jelas rupanya terlalu melelahkan. Ia tertidur di lantai kantor, tempat polisi menemukan dia masih terlelap pada pagi hari berikutnya.
"Borgol pun beraksi dan pencuri yang tertidur tersebut diangkut ke pos polisi Ahaus," kata pihak berwenang.

Ia belakangan diketahui berada di bawah pengaruh alkohol dan narkotika tapi kemudian dibebaskan dengan jaminan.

Read More »»

TMII Akan Padat Pengunjung Hingga Minggu

.
0 komentar

Jakarta (ANTARA News) - Kepadatan pengunjung kawasan wisata Taman Mini Indonesia Indah (TMII) di Jakarta Timur diperkirakan akan berlangsung sampai Minggu (2/1), kata Manajer Informasi TMII, J. Purnawijaya Alibasa.

"Kepadatan pengunjung kami perkirakan akan terjadi juga besok selain hari ini," ujarnya, di Jakarta, Sabtu.

Ia mengatakan, Minggu (2/1) merupakan hari terakhir liburan sekolah sehingga diperkirakan akan terjadi pembludakan pengunjung.Dalam dua hari libur tahun baru, pihaknya memperkirakan jumlah pengunjung TMII akan membludak sampai tiga kali lipat dibandingkan pada masa libur lainnya.

"Masa tahun baru adalah peak season kami dari tahun ke tahun," katanya.

Namun, tahun ini jumlah pengunjung diperkirakan lebih banyak dibandingkan liburan tahun baru 2010.

Sejak loket dibuka pada pukul 07.00 WIB hingga Sabtu siang, TMII kebanjiran lebih dari 50.000 pengunjung. Padahal pada hari-hari biasa, areal wisata tersebut hanya dikunjungi rata-rata 7.000 orang.

Kepadatan arus lalu lintas terjadi di dalam dan di sekitar pintu utama TMII sehingga pihaknya bekerja sama dengan aparat kepolisian setempat berikut personel TNI untuk mengantisipasi penumpukan kendaraan yang akan keluar masuk areal TMII.

Lalu lintas terpantau padat merayap hingga sore hari dari arah TMII sampai perempatan depan Tamini Square mengarah ke Pondok Gede.

"Persiapan untuk pengamanan dan penertiban sudah kami lakukan jauh-jauh hari sebelumnya," katanya.

Wahana TMII yang menjadi favorit pengunjung di antaranya Snow Bay, Museum Air Tawar, Taman Burung, Istana Anak Indonesia, dan kereta gantung.

Wahana-wahana itulah yang sejak pagi hingga siang tadi diantre oleh pengunjung hingga panjang antreannya.

Read More »»