3.10.2010

Keluarga Tidak Tahu Aktivitas Dulmatin

.

Pemalang (ANTARA News) - Pihak keluarga Dulmatin di Desa Kebo Ijo, Kecamatan Petarukan, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah, mengaku bahwa mereka tidak tahu persis aktivitas Dulmatin (41) pasca-peledakan bom Bali I.

"Kami terputus komunikasi dengan Dulmatin sejak 2002 atau pasca-peledakan bom Bali I," kata ayah tiri Dulmatin, Jazuli Arwan (57), di Pemalang, Rabu.

Sebelum bom Bali itu, katanya, Dulmatin alias Joko Pitono bekerja sebagai petani dan perantara jual beli kendaraan bermotor.


Saat itu, katanya, aktivitas Dulmatin lebih banyak bekerja di sawah membantu orang tuanya, Masniati (60).

Setelah kedatangan sejumlah rekannya, katanya, aktivitas Dulmatin di luar kampung halamannya tidak diketahui oleh pihak keluarga.

"Saat itu kami pernah bertemu dengan dua rekannya yang kemudian diketahui bernama Imam Samudra dan Mukhlas. Saat itu kami pun pernah salat bersama mereka," katanya.

Meskipun relatif lama meninggalkan keluarganya, katanya, Dulmatin tetap bertanggung jawab menafkahi keluarganya dari hasil pertanian milik orang tuanya.

Dulmatin memiliki istri bernama Istiada dan enam anak yaitu Adibah (14), Ali Amar (13), Haidar (12), Muhamed (11), Khotijah (10), dan Uyus Amar (9).

Juru bicara SMAN I Pemalang, tempat sekolah Dulmatin, Ribut Wilujeng, mengatakan, Dulmatin termasuk siswa yang cerdas menangkap mata pelajaran eksakta dan pendidikan agama Islam.

"Hampir semua bidang mata pelajaran tersebut dikuasai Dulmatin dengan nilai rapor delapan hingga sembilan," katanya.

Dulmatin diduga salah satu di antara sejumlah tersangka teroris yang tewas saat penggerebekan oleh petugas di salah satu ruko di Pamulang, Tangerang, Banten (9/3).
(U.KR-KTD/M029P003)

Related Posts by Categories



0 komentar:

Posting Komentar