2.03.2010

Israel Dorong Timur Tengah ke Arah Perang

.

Damaskus (ANTARA News) - Presiden Suriah Bashar Al-Assad, Rabu, menuduh Israel mendorong Timur Tengah ke arah perang, seperti dilaporkan kantor berita resmi Suriah, SANA dan dikutip Xinhua.

Presiden Bashar Al-Assad mengeluarkan pernyataan itu dalam pertemuan dengan Menteri Urusan Luar Negeri Spanyol Miguel Angel Moratinos, yang berkunjung dan tiba di Damaskus pada Rabu, setelah kunjungannya ke wilayah Palestina dan Israel.

Israel tidak serius untuk mewujudkan perdamaian karena semua kenyataan menunjukkan Israel mendorong wilayah tersebut ke arah perang, bukan perdamaian, kata Bashar.


Moratinos mengatakan masalah Timur Tengah akan menjadi prioritas bagi Uni Eropa selama kepresidenan negaranya, dan menekankan pentingnya koordinasi serta konsultasi antara Suriah dengan Spanyol mengenai bermacam masalah di wilayah itu, demikian isi laporan SANA.

Ia juga memuji peran positif Suriah dalam memelihara kestabilan dan keamanan wilayah tersebut.

Rabu sore, Moratinos mengatakan pembicaraan dengan timpalannya dari Suriah Walid al-Moallem, yang digambarkan oleh diplomat senior Suriah itu sebagai "bermanfaat dan produktif".

"Kami membahas banyak masalah penting regional, hubungan dengan Uni Eropa dan hubungan khusus serta bersahabat antara Spanyol dengan Suriah," kata al-Moallem kepada wartawan dalam satu taklimat bersama Moratinos.

Israel berusaha memulai perang di wilayah tersebut, kata al-Moallem.

Menteri Spanyol itu menegaskan bahwa sebagai presiden bergilir Uni Eropa saat ini, maka Spanyol akan berusaha sebaik mungkin untuk memajukan proses perdamaian Timur Tengah, dan menambahkan Spanyol mendorong penengahan Turki antara Suriah dan Israel.

"Saya mengunjungi Israel, Selasa, dan mendapati mereka "bersedia memajukan" proses perdamaian. Saya kira penengahan Turki adalah pilihan yang lebih baik bagi kedua pihak guna menemukan penyelesaian," kata Moratinos.

"Saya bertemu dengan menteri pertahanan, menteri luar negeri dan Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu , dan saya benar-benar tak mendengar pernyataan mengenai perang tapi perdamaian. Kami harus terus mendorong ke arah proses perdamaian," katanya.

Al-Moallem juga mengatakan negaranya perlu mempertimbangkan pencalonan duta besar baru AS dan hubungan Suriah-AS akan menentukan apa yang terjadi pada masa depan.

"Pemerintah AS telah mencalonkan seorang duta besar buat Suriah, yang kami anggap sebagai masalah AS. Namun, hak Suriah lah untuk mempelajari masalah itu sebelum menyetujui pencalonan ini," kata al-Moallem.

"Tak ada duta besar AS untuk Suriah selama beberapa tahun. Hubungan diplomatik antara Suriah dan Amerika akan menentukan apa yang terjadi selanjutnya," tambahnya.(C003/A038)

Related Posts by Categories



0 komentar:

Posting Komentar