12.22.2009

Boediono: Putusan "Bailout" Century Sudah Tepat

.

Jakarta (ANTARA News) - Mantan Gubernur Bank Indonesia (BI) Boediono menegaskan bahwa keputusan pemberian dana talangan kepada Bank Century senilai Rp6,7 triliun sudah tepat.

Penegasan Boediono yang kini menjabat Wapres itu disampaikannya saat menjawab pertanyaan yang dilontarkan anggota panitia angket Century DPR dari Fraksi partai Gerindra, Ahmad Muzani, di Gedung DPR Jakarta, Selasa.

"Keputusan itu dibuat oleh Komite Stabilitas Sektor keuangan (KSSK) secara bersama-sama dan saya sangat yakin pada saat itu adalah keputusan yang sangat tepat dan baik," ujarnya.

Menurut Boediono, memberikan dana talangan itu dianggap sebagai satu keputusan yang tepat karena berdasarkan pertimbangan, kondisi saat itu yang dinilainya sedang mengalami krisis moneter perbankan yang hampir mirip dengan krisis serupa di tahun 1997/1998.

Ia berpandangan bahwa kasus yang menimpa Bank Century tatkala sudah termasuk dalam kategori bank gagal, jika tidak diberikan bantuan, maka akan berdampak pada sektor perbankan lainnya.

"Mengapa diputuskan sistemik, itu dari rapat dewan gubernur BI yang dibahas bersama-sama. Landasannya adalah informasi-informasi yang dilaporkan oleh mereka yang berwenang," ujarnya.

Boediono menjelaskan, indikasi kesamaan keadaan krisis moneter perbankan saat itu dengan tahun 1997/1998 yakni larinya modal secara besar-besaran ke luar negeri dengan cepat dan diikuti pula dengan macetnya likuiditas perbankan dalam negeri serta munculnya berbagai rumor.

"Kejatuhan satu bank bisa merembet ke bank lain seperti pengalaman kita yang lalu," ujar Boediono seraya menjelaskan bahwa Bank Century yang kemudian diambil alih LPS jika ditutup maka situasinya dapat menyebabkan kondisi eksplosif sehingga KSSK mengambil keputusan segera mengamankannya untuk menghindari terulangnya krisis pada 1997-1998.

Dalam kondisi seperti itu, biaya yang harus ditanggung negara akan sangat luar biasa sehingga masalah situasi krisisi harus direspon dengan cepat.

Lebih lanjut dijelaskannya bahwa bank di Indonesia itu mempunyai risiko kolaps dan jika likuiditasnya "kering" maka bank akan segera mati. (*)

Related Posts by Categories



0 komentar:

Posting Komentar