9.17.2009

Kronologi Penyergapan Kelompok Teroris

.

Solo (ANTARA News) - Aparat Kepolisian menggerebek sebuah rumah yang diduga dihuni kelompok teroris jaringan Noordin M Top, di Kampung Kepoh Sari, Kelurahan Mojosongo, Kecamatan Jebres, Kota Surakarta, sejak Rabu (16/9) malam hingga Kamis (17/9) pagi.

Penyergapan yang dilakukan Densus 88 dibantu Polda Jateng itu berlangsung sekitar tujuh jam dan berakhir Kamis pagi sekitar pukul 06:00 WIB.

Sebelum terjadi suara rentetan senjata api antara pihak Kepolisian dengan kelompok teroris di daerah terpencil Kampung Kepoh Sari, Kelurahan Mojosongo, Jebres itu, Rabu, sekitar pukul 22.30 WIB warga setempat dengan diam-diam dievakuasi dari rumah yang menjadi target Densus 88.

Evakuasi kepada enam kelompok keluarga (KK) yang rumahnya berdekatan dengan rumah yang diduga dihuni oleh kelompok teroris jaringan Noordin M Top berlangsung setengah jam sebelum penyergapan.

Suara rentenan senjata api yang diduga dari Densus 88 dan pihak teroris terjadi sekitar pukul 23.00 WIB dan memecah keheningan kampung yang terbiasa sepi karena jauh dari keramaian Kota Solo.

Baku tembak terjadi setelah listrik padam di sekitar Kampung Kepoh Sari dan dalam keadaan gelap gulita di lokasi kejadian perkara (TKP).

Selama baku tembak situasi masyarakat di sekitar TKP tetap tetap tenang, karena informsi penyergapan oleh Densus 88 karena belum diketahui banyak masyarakat sekitar.

Baku tembak sempat terhenti, Rabu (16/9), sekitar pukul 00.00 WIB, dan sebelumnya sejumlah pasukan dari aparat Kepolisian dari Poltabes dan Polwil Surakarta membantu untuk mengamankan di sekitar TKP.

Pihak Kepolisian sekitar pukul 00:10 WIB mulai menterilkan lokasi dengan memblokir akses jalan menuju TKP dan masyarakat hanya bisa melihat dariu jarak sekitar 300 meter dari lokasi.

Pasukan dari Brimob Polda Jateng beberapa menit kemudian juga didatangkan ke TKP, dan beberapa unit mobil Gagana Polda Jateng beberapa unit mobil pemadam kebakaran.

Listrik mulai menyala sekitar pukul 00:10 WIB dan baku tembak juga sempat berhenti beberapa saat.

Sekitar lima menit setelah satu unit mobil truk Ford Ranger milik polisi yang diduga membawa amunisi masuk lokasi itu, terdengar kembali suara tembakan tersebut.

Sejumlah warga di sekitar menyergapan mulai bertambah, dan diketahui rumah target Densus 88 adalah milik Totok warga RT 3 RW 11 Kampung Kepoh Sari, Mojosongo yang dikontrak bernama Susilo.

Susilo sebelumnya adalah warga Kagokan, RT 2 RW 11, Pajang, Laweyan, yang terlibat jaringan teroris Noordin M Top berada di dalam rumah target bersama teman lainnya.

Sekitar pukul 02:30 WIB, sebuah mobil ambulans milik Kepolisian Kota Besar Surakarta, mobil jenazah Kepolisian Daerah (Polda) Jateng dan sebuah mobil unit olah tempat kejadian perkara (TKP) milik kepolisian setempat bergerak menuju lokasi itu.

Dua kali ledakan diduga bom terdengar dari sebuah rumah yang tengah digerebek polisi dan diduga dihuni teroris di Kampung Kepoh Sari, Kelurahan Mojosongo, Kecamatan Jebres, Kota Surakarta.

Ledakan pertama terdengar sekitar pukul 05:15 WIB dan ledakan kedua sekitar pukul 05:35 WIB.

Namun belum diketahui apakah suara ledakan itu berasal dari pihak polisi atau dari penghuni rumah yang diduga teroris tersebut.

Selain itu, hingga Kamis pagi juga masih terus terdengar suara rentetan senjata api di lokasi rumah yang digerebek.

Masyarakat yang ingin melihat baku tembak antara polisi dengan sekawanan orang yang diduga jaringan teroris Noordin M Top tampak semakin banyak di sekitar lokasi kejadian.

Sekitar pukul 06.00 WIB suara tembakan senjata api sudah tak terdengan lagi dan sejumlah ambulans mondar-mandir diduga mengevakuasi empat jenazah dan kini diketahui salah satunya adalah Noordin M Top.

Empat orang mayat di lokasi kejadian itu diduga, Susilo alias Adib, Bagus Budi Pranoto alias Urwah, seorang perempuan yang diduga istri Susilo dan seorang laki-laki yang belum diketahui identitasnya dan diketahui jenazah Noordin M Top.

Selain itu, bersamaan evakuasi keempat jenazah itu, polisi juga masih berupaya menjinakkan sebuah bom yang diduga masih aktif di sekitar lokasi.

Kondisi rumah kontrakan Susilo setelah terjadi baku tembak dan berakhir sekitar pukul 06:00 WIB itu mengalami kerusakan berat dan telah ditutupi seng yang sudah dipersiapkan sebelumnya.

Polisi setelah menglakukan evakuasi terhadap keempat jenazah itu, dan kemudian langsung dibawa ke Bandara AdiSumarmo Solo dan diterbangkan ke Jakarta untuk dilakukan identifikasi.

Meskipun, baku tembak sudah berakhir, tetapi sejumlah wartawan yang meliput maupun masyarakat yang ingin melihat peristiwa tersebut tidak diperkenankan mendekat di lokasi kejadian.

Polisi melakukan olah TKP dan di dalam rumah tersebut, polisi juga menemukan berkarung-karung bahan peledak serta senjata api.

Beberapa sumber menyebutkan, satu di antara empat jenazah itu diduga adalah gembong teroris yang paling dicari selama ini yaitu Noordin M Top.

Kapolri Jenderal Pol Bambang Hendarso Danuri di Jakarta, Kamis, sekitar pukul 16.00 WIB akhirnya mengumumkan secara resmi, bahwa buronan kasus terorisme Noordin M Top tewas dalam penyergapan di Solo, Jawa Tengah.

Related Posts by Categories



0 komentar:

Posting Komentar