4.18.2009

20 Tentara Pakistan Tewas oleh Bom Bunuh Diri

.

Peshawar, Pakistan (ANTARA News/AFP) - Seorang penyerang bunuh diri telah meledakkan bom mobil di sebuah pos pemeriksaan di satu Pakistan barat laut Sabtu, menewaskan sedikitnya 20 personel pasukan keamanan, demikian beberapa pejabat di daerah genting itu, Minggu.

Taliban kemudian menyatakan bertanggungjawab atas serangan di Doaba, kota di distrik suku Hangu yang resah dan sekitar 70 Km di baratdaya ibukota provinsi Peshawar tidak jauh dari perbatasan Afghanistan, itu.

Sedikitnya 20 anggota pasukan keamanan dan polisi tewas dalam serangan bunuh diri itu dan 10 orang lain luka-luka, kata seorang pejabat keamanan.


"Sebagian besar dari korban adalah anggota pasukan keamanan dan beberapa polisi," kata pejabat itu sambil menambahkan bahwa pos pemeriksaan polisi dan militer berada dalam jarak yang berdekatan.

Pejabat keamanan lain mengatakan pasukan itu memiliki data intelijen mengenai kemugkinan serangan bunuh diri dan telah menambah pos pemeriksaan ketika pemboman terjadi.

Menyusul serangan itu pasukan keamanan segera mengepung tempat yang terletak dekat daerah suku Pakistan yang berbatasan dengan Afghanistan itu.

Bebeapa jam kemudian seorang komandan geriyawan Taliban yang dianggap sebagai sekutu dekat komandan perang Taliban Baitullah Mehsud menyatakan gerakan merekalah yang melakukan serangan itu.

"Kami melakukan serangan bunuh diri itu untuk membalas serangan pesawat AS," kata wakil Mehsud, Hakimullah Mehsud, kepada wartawan di Peshawar melalui telepon.

"Kami akan terus melancarkan serangan bunuh diri hingga serangan pesawat AS dihentikan," kata Hakimullah.

Baitullah Mehsud mengancam akan melancarkan serangan bunuh diri guna membalas serangan rudal AS yang ditujukan pada gerilyawan di daerah suku tersebut.

Pemerintah Pakistan mengatakan mereka juga sangat menentang serangan AS yang mana sedikitnya 37 dari mereka yang tewas sekitar 370 orang sejak Agustus 2008 itu. Pemerintah juga mengatakan serangan itu telah melanggar kedaulatan teritorialnya dan menebarkan kebencian mendalam dari rakyat Pakistan.

Presiden Asif Ali Zardari, yang sekarang di China untuk menghadiri konferensi ekonomi internasional, mengutuk serangan itu dan berjanji membasmi terorisme dan ekstrimisme dari negara tersebut.

Sementara Perdana Menteri Yousuf Raza Gilani mengutuk keras insiden itu dan melukiskannya sebagai "aksi terorisme pengecut."

Pada pertemuan bantuan di Tokyo, Jumat, negara-negara donor menjanjikan 5,28 miliar dolar untuk membantu menstabilkan Pakistan yang dihimpit kemiskinan dan dianggap sebagai negara garis depan dalam perang melawan ekstrimisme Islam.

Tentara keamanan Pakistan adalah sasaran utama gerilyawan garis keras yang menentang peran pemerintah dalam "perang atas teror" pimpinan AS dan lebih dari 1.500 anggota pasukan pemerintah telah dibunuh gerilyawan sejak 2002.

Banyak dari kekerasan itu berpusat di Pakistan barat laut, tempat militer memerangi kelompok garis keras Taliban dan Alqaida yang melarikan diri pada serangan pimpinan-AS 2002 di Afghanistan. (*)

Related Posts by Categories



0 komentar:

Posting Komentar