1.26.2010

Pasar Cemaskan Permintaan China, Harga Minyak Merosot

.

New York (ANTARA News/AFP) - Harga minyak kembali bergerak turun pada Selasa waktu setempat, karena pasar cemas tentang tindakan China memperketat kredit untuk mendinginkan pertumbuhan ekonomi yang dapat melemahkan permintaan energi di raksasa Asia itu.

Kontrak berjangka utama New York, minyak mentah light sweet untuk pengiriman Maret, meluncur turun 55 sen menjadi ditutup pada 74,71 dolar per barel.

Dalam perdagangan intra harian, kontrak berjangka sempat turun hingga mencapai 73,82 dolar, harga terendah sejak 22 Desember .


Di London, minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Maret merost 40 sen menjadi di 73,29 dolar.

Pasar telah pulih Senin setelah minggu lalu dilanda tekanan jual, didukung oleh surutnya keraguan bahwa ketua Federal Reserve AS Ben Bernanke akan disahkan oleh Senat untuk masa jabatan kedua yang mengurangi ketidakpastian atas kebijakan tingkat suku bunga mendekati nol bank sentral.

"Tumbuhnya kekhawatiran atas sektor perbankan China dan berlanjutnya pengetatan kredit China dapat dengan cepat mengurangi sebagian dari antusiasme bullish (gairah)," kata Phil Flynn dari PFG Best.

"Perhatian bagi pasar energi adalah bahwa hal ini akan memperlambat manufaktur mengarah ke perlambatan utama dalam pertumbuhan permintaan minyak untuk negara itu," kata Flynn.

Victor Shum, seorang analis di konsultan energi Purvin and Gertz, setuju.

Harga bergerak turun di tengah "kekhawatiran bahwa China mungkin membatasi lebih lanjut pinjaman bank," katanya.

Pembuat kebijakan di China telah mengambil langkah-langkah untuk memperketat kredit dalam upaya untuk memperlambat ekonomi yang "mengaum", yang tumbuh sebesar 10,7 persen dalam kuartal keempat tahun lalu.

China adalah konsumen minyak terbesar kedua dunia, setelah Amerika Serikat.

Harga merosot pekan lalu di tengah keprihatinan tentang kebijakan ekonomi China dan setelah Presiden AS Barack Obama mengumumkan rencana untuk mengambil tindakan keras di sektor keuangan AS, memukul kepercayaan investor secara keseluruhan.

"Sebuah penurunan hampir 10 dolar hanya dalam waktu dua minggu menunjukkan kelemahan pasar," kata Mike Fitzpatrick dari MF Global.

"Jelas, bandul sentimen telah bergeser ke arah pesimisme tentang kecepatan dan kesinambungan pemulihan," tambahnya.

Fitzpatrick mengatakan bahwa data resmi stok energi AS Rabu diperkirakan menunjukkan stok minyak mentah terus tumbuh.

Pusat Studi Energi Global (CGES) mengatakan dalam sebuah laporan bulanan yang diterbitkan Selasa, bahwa permintaan minyak dunia telah meningkat pada kuartal keempat setelah jatuh di lima kuartal sebelumnya, namun pemulihan itu masih "rapuh."

"Permintaan minyak global akhirnya berbelok di sudut, dengan minyak yang digunakan dalam kuartal IV 2009 naik pada kuartal keempat 2008 setelah lima kuartal berturut-turut turun tahun-ke-tahun," kata CGES yang berbasis di London.

"Pemulihan dalam penggunaan minyak tetap rapuh, meskipun, dan terkonsentrasi di negara-negara berkembang."

CGES juga memperingatkan bahwa kondisi permintaan dan penawaran tidak akan menjamin harga yang lebih tinggi tahun ini.

"Meskipun permintaan naik, fundamental pasar tidak diperkirakan mendukung tekanan naik harga minyak pada 2010," katanya, mencatat bahwa hanya "sementara" faktor-faktor yang mendorong pasar dalam beberapa bulan terakhir.

"Lonjakan baru-baru ini dalam permintaan minyak telah didorong oleh faktor musiman sementara, didorong oleh cuaca yang sangat dingin di belahan bumi utara yang tidak mungkin melampaui akhir kuartal pertama."(*)

Related Posts by Categories



0 komentar:

Posting Komentar