9.12.2009

Vahidi: AS Ingini Bentrokan Antara Iran dan Irak

.

Teheran (ANTARA News/AFP) - Menteri Pertahanan Iran Ahmad Vahidi, Sabtu, mengatakan Washington bertujuan menyulut konfrontasi antara mantan musuh yang kini menjadi sekutunya, Irak dan Iran.

"Tujuan akhir Amerika ialah menciptakan bentrokan antara Iran dan Irak," kata Vahidi dalam reaksi terhadap wawancara oleh Menteri Pertahanan AS Robert Gates. Dalam wawancara tersebut, Gates mendesak sekutu Washington di dunia Arab agar memperkuat kemampuan militer mereka guna menekan Iran agar menghentikan program nuklirnya.

"Kami menyarankan para pejabat AS agar tidak berusaha memiliterkan atmosfir di wilayah itu dan mengubah strategi keliru mereka untuk menutup kekeliruan masa lalu," kata Vahidi sebagaimana dikutip kantor berita Fars.

Menurut bentuk cetak wawancara tersebut dengan Al-Jazira yang diudarakan pada Senin, Gates mengatakan, "Salah satu jalan untuk membuat pemerintah Iran mengubah pendekatan mereka mengenai masalah nuklir ialah membujuk mereka bahwa menelusuri jalur tersebut pada kenyataannya akan membahayakan keamanan mereka, bukan meningkatkannya."

"Jadi, makin besar semua sekutu dan teman Arab kami dapat memperkuat kemampuan keamanan mereka, semakin mereka dapat memperkokoh kerja sama mereka, di antara mereka dan dengan kami, saya kira mengirim sinyal kepada pemerintah Iran bahwa jalur yang mereka telusuri ini takkan meningkatkan keamanan Iran tapi pada kenyataannya dapat memperlemahnya," katanya.

Gates juga menyatakan Irak yang demokratis akan membantu "menghapuskan" pengaruh Iran di tetangganya yang berfaham Syiah itu.

"Saya kira Irak yang demokratis dan kuat, terutama negara dengan pemerintah banyak pihak, menjadi penghalang bagi pengaruh Iran dan bukan jembatan buat negara itu," katanya.

"Jadi, saya kira, dalam jangka pendek, barangkali posisi Iran agak bertambah kuat tapi saya kira jika anda memandang jangka panjang, dan peran yang dapat dimainkan Irak di wilayah itu selanjutnya, posisi Iran mungkin akan pupus," katanya.

Iran dan Irak terlihat perang brutal pada 1980-an, yang menewaskan sebanyak satu juta orang di kedua pihak. Tetapi sejak jatuhnya Saddam Hussein, hubungan antara kedua negara bertetangga tersebut telah berkembang.(*)

Related Posts by Categories



0 komentar:

Posting Komentar