7.31.2009

IMF: Ekonomi AS Mantap Didukung Reformasi Peraturan

.

Washington (ANTARA News/AFP) - Dana Moneter Internasional (IMF), Jumat mengatakan, pihaknya melihat resesi yang melanda ekonomi AS menjadi stabil didukung rencana pemerintah untuk mereformasi peraturan sektor keuangan.

Dalam sebuah laporan tahunan terakhir pada ekonomi terbesar dunia (AS,-red.) sesuai dengan laporan staf pada bulan Juni, IMF memodifikasi proyeksinya pada produk domestik bruto (PDB), sebuah ukuran menyeluruh dari keluaran (output) barang dan jasa sebuah negara.

Lembaga multilateral memperkirakan PDB AS akan menyusut 2,6 persen pada tahun 2009, sedikit lebih buruk daripada estimasinya pada Juni yang memperkirakan kontraksi 2,5 persen.

"Kombinasi besar stimulus makro ekonomi dan intervensi pasar keuangan mulai menstabilkan kondisi ekonomi dan keuangan," dewan eksekutif IMF menyimpulkan setelah konsultasi tahunan dengan pihak otoritas AS.

"Itu mengatakan, kegiatan ekonomi masih lemah, sedangkan kondisi keuangan masih sedikit tertekan," kata IMF.

IMF memperkirakan bahwa ketegangan keuangan akan ditimbang pada investasi, sejalan dengan pengaruh dari meningkatnya pengangguran dan penurunan harga rumah, konsumsi.

"Pemulihan akan cenderung bertahap," katanya, dan "potensi pertumbuhan bisa tetap di bawah kecenderungan masa lalu untuk periode yang cukup besar."

Lembaga yang berbasis di Washington ini sangat mendukung proposal oleh pemerintahan Presiden Barack Obama "untuk reformasi substansial dan penguatan pengawasan keuangan dan peraturan."

IMF menyambut "langkah-langkah utama" dalam rencana pemerintah, termasuk meningkatkan transparansi dalam operasional lembaga-lembaga pemeringkat dan mendorong lebih standarisasi sekuritisasi "melalui kode etik pasar."

"Direksi menekankan bahwa merestart sekuritisasi swasta akan sangat penting untuk memulihkan aliran kredit yang sehat," kata IMF.

Pembersihan neraca tetap menjadi "prioritas".

IMF mengatakan bahwa pemerintah harus siap untuk mengambil langkah-langkah tambahan, mengatakan "risiko-risiko dimiringkan menjadi turun."

"Jika risiko turun terlaksana, menambah pelonggaran kredit dan memperkuat komitmen yang tinggi untuk menjaga sikap akomodatif moneter dapat menjadi pertimbangan. Tambahan stimulus fiskal juga bisa digunakan."(*)

Related Posts by Categories



0 komentar:

Posting Komentar