11.29.2010

Presiden Apresiasi Kebijakan Yang Prorakyat

.
0 komentar

Banda Aceh (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengapresiasi pemerintah daerah yang aktif mengeluarkan kebijakan prorakyat, selain melaksanakan program pemerintah pusat sehingga lebih banyak lagi rakyat yang dapat dibantu.

"Saya memberikan penghargaan jika para gubernur/wali kota di samping kebijakan dan program pemerintah pusat juga mengeluarkan kebijakannya sendiri akhirnya lebih banyak rakyat yang bisa dibantu," kata Presiden di Banda Aceh, Senin.

Pernyataan Kepala Negara itu merujuk pada peluncuran program Jaminan Kesehatan Aceh (JKA).

Ia mengatakan bahwa anggaran pemerintah pusat terbatas dan harus didistribusikan ke seluruh daerah.

Menurut Presiden, setiap tahun pemerintah pusat mengeluarkan Rp5,1 triliun untuk program Jamkesmas di seluruh Indonesia.

Dari 4,4 juta penduduk Aceh, kata Presiden, 2,68 juta mendapatkan Jamkesma, 1,2 juta memperoleh JKA, dan 500 ribu lainnya mendapatkan Askes dan Jamsostek.

"Berarti seluruh penduduk Aceh telah mendapatkan bantuan jaminan kesehatan dengan demikian agar bisa meningkatkan langsung kesejahteraan," katanya.

Kepala Negara menegaskan bahwa dengan bantuan kesehatan seseorang bisa berobat di mana pun mulai puskesmas sampai pusat dengan fasilitas rumah sakit kelas tiga.

"Dengan Jamkesmas dan JKA, Insya Allah kematian bayi di bawah 5 tahun dan ibu saat melahirkan bisa berkurang dengan demikian bisa tercapai tujuan MDGs," katanya.

Presiden menghadiri peluncuran Program Jaminan Kesehatan Aceh di Hutan Kota, Desa Tibang, Banda Aceh.

Dalam acara tersebut, Gubernur Aceh Irwandi Yusuf menyerahkan secara simbolis kartu anggota JKA kepada dua anggota, yaitu Dedy Mahfud (buruh bangunan) dan Suryani (pedagang kaki lima).

Selama acara hujan gerimis turun sehingga lokasi acara terlihat basah.

Presiden melakukan kunjungan kerja ke Aceh selama dua hari, 29-30 November, guna membuka Jamnas Pramuka Wirakarya dan menyerahkan bantuan 125 ribu bibit trembesi setinggi rata-rata empat-lima meter kepada rakyat Aceh.
(G003/H-KWR)

Read More »»

Priyo: Satgas PMH Sering Sudutkan Golkar

.
0 komentar

Jakarta (ANTARA News) - Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Golongan Karya (Golkar), Priyo Budi Santoso, mengatakan bahwa Satuan Tugas Pemberantasan Mafia Hukum (Satgas PMH) sering membuat pernyataan yang menyudutkan Partai Golkar.

"Partai Golkar merasa sering disudutkan dengan pernyataan-pernyataan Satgas Pemberantasan Mafia Hukum terkait dugaan kasus mafia pajak," kata Priyo Budi Santoso, di Gedung DPR RI, Jakarta, Senin.

Menurut Priyo, pernyataan-pernyataan Satgas PMH soal dugaan kasus mafia pajak dengan terdakwa Gayus Tambunan sering mengarahkan kepada Ketua Umum Partai Golkar, Aburizal Bakrie, maupun partainya.
Pernyataan-pernyataan tersebut, menurut dia, mempengaruhi keberadaan Partai Golkar.

Jika bicara soal dugaan kasus mafia pajak, menurut dia, maka silakan saja, tapi tidak mengaitkan dengan keberadaan Partai Golkar.

"Saya perhatikan keberadaan satgas semakin hari makin sering menyudutkan. Kalau caranya begini, Partai Golkar merasa seperti digebuki," kata Wakil Ketua Partai Golkar tersebut.

Dalam kesempatan tersebut, Priyo juga mempertanyakan, Satgas PMH adalah lembaga milik siapa, apakah presiden, pemerintah atau negara

Selama ini, katanya, kerja Satgas PMH sudah memasuki wilayah kerja lembaga penegakan hukum definitif, yakni kepolisian, kejaksaan, dan pengadilan.

"Keberadaan Satgas Pemberantasan Mafia Hukum sering mempengaruhi upaya penegakan hukum," katanya.

Priyo juga mempertanyakan, apakah keberadaan Satgas PMH, yang tugas-tugasnya memasuki wilayah lembaga penegakan hukum, akan dihentikan atau dibiarkan terus berlanjut.
(T.R024/P003)

Read More »»

11.28.2010

Argo Bromo Anggrek Tabrak Truk, Tiga Tewas

.
0 komentar

Lamongan (ANTARA News) -Seanyak tiga orang tewas akibat Kereta Api (KA) Argo Bromo Anggrek nomor lokomotif CC 20321 jurusan Surabaya - Jakarta menabrak truk bernomor polisi S 8584 C di Desa Kebonsari, Kecamatan Sukodadi, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur.

Tiga korban yang tewas adalah penumpang truk, Sunaji (35), Mulyadi (35) dan Sutrsino (32) sopir truk, semuanya warga Desa Cendoro, Kecamatan Palang, Tuban, Jawa Timur.

Kecelakaan tersebut terjadi sekitar pukul 09.00. Saat itu truk bermuatan batu kumbung melaju dari arah timur (Surabaya). Sesampainya di TKP truk belok kiri menuju lintasan rel kereta api.
Tetapi, secara bersamaan dari arah yang sama sedang ada kereta api meluncur dengan kecepatan tinggi. Sudah bisa ditebak, truk tertabrak dengan keras.

"Sopir truk sudah diteriaki, tapi tetap jalan. Akibatnya, tertabrak truk terlempar hampir 15 meter," kata salah satu warga setempat.

Saat itu juga warga setempat memberikan pertolongan. Demikian juga petugas kepolisian yang langsung meluncur ke tempat kejadian perkara (TKP). Korban secepatnya dievakuasi untuk dibawa ke RSI Muhammadiyah Lamongan.

Sejumlah anggota Satlantas Polres Lamongan dan anggota polsek setempat serta sejumlah perwira terlihat di TKP, termasuk Kasatreskrim Polres Lamongan AKP Alith Alarino. Mereka melakukan identifikasi TKP dan segera memasang police line dengan harapan kondisi TKP tidak terjamah orang.

"Kita masih menyelidiki kejadiannya," ujar Alith.
(T.ANT-163/P003)

Read More »»

11.26.2010

Arab Saudi Tangkap 149 Gerilyawan Terkait Al Qaida

.
0 komentar

Riyadh (ANTARA News/AFP) - Arab Saudi telah menangkap 149 orang yang diduga gerilyawan terkait Al Qaida dalam 19 kelompok terpisah yang merencanakan serangan terhadap pejabat negara, orang asing dan wartawan, demikian kementerian dalam negeri, Jumat.

Penangkapan-penangkapan itu, yang terjadi dalam delapan bulan terakhir, melibatkan kewarganegaraan Arab Saudi dan asing yang memiliki hubungan dengan operasi Al Qaida yang sebagian besar di Yaman, tapi juga di Afghanistan dan Somalia, kata jurubicara kementerian dalam negeri Jendral Mansur al-Turki pada wartawan.

"Sebagian terbesar dari mereka (kelompok itu) dibentuk oleh AQAP," kata Turki, merujuk pada Al Qaida di Semenanjung Arab, kelompok yang bermarkas di Yaman yang dipimpin oleh orang Yaman dan Saudi."Beberapa orang memiliki hubungan dengan Al Qaida di Afghanistan (dan) beberapa benar-benar mempunyai hubungan dengan Al Qaida di Somalia," ia menambahkan.

Turki memberi sedikit perincian mengenai kegiatan sel-sel itu. "Sebagian besar dari rencana serangan itu terhadap perorangan," jelasnya -- sebagian besar pejabat keamanan dan politik Saudi, wartawan dan warga asing "bukan-Muslim", katanya.

Sebuah kelompok tampaknya telah melatih orang dalam penggunaan bom elektronik, mungkin bom mobil, sementara yang lain mengumpulkan uang untuk Al Qaida di luar negeri, ujarnya.

"Ini adalah upaya terus-menerus oleh Al Qaida. Al Qaida tak akan pernah menyerah."

Dari 149 orang itu, 25 adalah orang asing yang dikenal hanya sebagai asal Arab, Afrika dan Asia.

Menurut Turki, seorang wanita, warga Saudi, juga ditangkap karena menyiarkan materi Al Qaida di Internet dengan banyak nama samaran.

Sebagian besar orang dalam 19 sel itu memiliki hubungan dengan AQAP, yang makin bertambah di belakang upaya pemboman internasional termasuk bom paket yang dicegat dalam perjalanan ke Amerika Serikat Oktober lalu.

"Mereka telah mengirim beberapa (orang) ke sini, dalam kebanyakan kasus AQAP merekrut mereka dari Arab Saudi," katanya.

Perbendaharaan dokumen dan senjata yang akan digunakan dalam serangan juga telah ditemukan, kata Turki, yang menambahkan bahwa kerajaan Saudi telah mengontak Interpol untuk penangkapan gerilyawan lain yang terkait dengan rencana tersebut.

Pihak berwsenang juga menemukan sejumlah 2,24 juta riyal (sekitar 600.000 dolar) dari sel-sel itu yang akan digunakan untuk mendukung Al Qaida di dalam dan luar Arab Saudi.

Pada 5 Oktober, gerilyawan Al Qaida mengancam akan melakukan serangan baru terhadap anggota keluarga kerajaan Saudi dalam pesan video yang disiarkan di Internet untuk menandai pemboman 2009 yang gagal yang ditargetkan terhadap menteri dalam negeri. (S008/K004)

Read More »»

11.25.2010

Wapres: Nasionalisme Landasan Bertarung di Era Globalisasi

.
0 komentar

Surabaya (ANTARA News) - Wakil Presiden Boediono mengingatkan nasionalisme dapat menjadi landasan penting bagi bangsa dan negara untuk bertarung di era globalisasi yang dinilai memiliki sejumlah risiko.

"Risiko adanya globalisasi seperti dengan cepatnya arus informasi menjadikan rasa nasionalisme perlu diperkuat agar mampu bersaing dan bertarung di luar dan segala bidang seperti politik, ekonomi dan pertahanan," kata Wapres saat memberikan sambutan dalam pembukaan Kongres Persatuan Alumni gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI), di Surabaya, Jumat.

Dalam awal dan akhir sambutan tersebut yang dihadiri sejumlah tokoh GMNI dari berbagai daerah, Wapres sempat meneriakkan yel "Merdeka" yang selanjutnya diikuti peserta kongres.
Menurut Wapres, tantangan globalisasi dari luar dapat menimbulkan sejumlah isu dari berbagai kelompok yang bisa mengancam ke arah disintegrasi negara.

Boediono mengingatkan, sejak awal nasionalisme yang ditanamkan para pendiri bangsa adalah bukan nasionalisme sempit dan tertutup.

"Bung Karno mengatakan bahwa nasionalisme Indonesia akan tumbuh subur di Taman Sari Internasionalisme. Itu maknanya nasionalisme jangan sempt, tertutup dan lihat ke dalam saja," ujar Wapres Boediono yang diikuti tepuk tangan dari peserta kongres.

Wapres mengingatkan pula globalisasi juga bisa menimbulkan masalah kalau bangsa dan negara Indonesia tidak siap menghadapi era itu, sehingga negara bangsa sangat penting dimiliki setiap masyarakat Indonesia.

Dalam globalisasi, kata Wapres, juga diperlukan kemampuan suatu bangsa untuk melakukan negosiasi dan diplomasi, sehingga Indonesia akan menang.

"Di era globalisasi akan banyak aturan main yang ditentukan era dunia yang bisa mengikat Indoensia, tapi kalau kemampuan diplomasi maka aturan main bisa sesuai dengan kepentingan Indonesia," papar Wapres.

Wapres Boediono juga mengajak para bangsa Indonesia untuk berkorban dan terus menanam kecintaan pada Tanah Air yang pada akhirnya nanti akan dinikmati oleh anak-anak.

Diingatkan Wapres pula bahwa republik ini didirikan atas dasar kesepakatan dari berbagai elemen bangsa waktu itu, dan sepakat tidak ada yang memaksa untuk dirikan negara RI.

"Landasannya senasib, saat itu alami masa penjajahan, tapi bukan hanya senasib tapi harus bayangkan ke depan," kata Wapres.

Jika menyimak secara bertahap cita-cita pendiri negara yang memberi landasan pokok yang sebagai pijakan berdiri maka harus dikawal dan dijaga, sehingga jangan lepas.

"Landasan pokok itu adalah Pancasila serta UUD 45 dan itu harus terus kita kawal hingga masa depan," kata Wapres menegaskan.
(A025/C004)

Read More »»

11.22.2010

Akhirnya, DPR Uji Calon Pimpinan KPK Pekan Depan

.
0 komentar

Jakarta (ANTARA News) - Setelah sempat tertunda, DPR akhirnya akan menguji kelayakan dan kepatutan calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi pada pekan depan.

"Uji kelayakan dan kepatutan calon pimpinan KPK kita usahakan pada Rabu atau Kamis pekan ini," kata Ketua Komisi III DPR RI, Benny Kabur Harman, di Gedung DPR RI di Jakarta, Senin.

Menurut Benny, pada rapat pleno Komisi III DPR RI sudah disepakati bahwa uji kelayakan dan kepatutan terhadap calon pimpinan KPK akan dilaksanakan pada masa sidang ini dan masa jabatannya selama satu tahun.Komisi III sedang mempersiapan pelaksanaannya, sedangkan surat penugasan dari pimpinan DPR RI kepada Komisi III sudah diterima oleh pimpinan komisi.

Dalam surat penugasan tersebut, calon pimpinan KPK yang diusulkan adalah Bambang Widjojanto dan Busyro Muqodas dan Komisi III DPR RI akan memilih salah satu nama untuk menggantikan posisi Antasari Azhar sebagai pimpinan KPK.

Dalam persiapan uji kelayakan dan kepatutan tersebut, menurut dia, Komisi III DPR juga sudah berkonsultasi dengan Mahkamah Agung.

"Mudah-mudahan kita bisa melaksanakan uji kelayakan dan kepatutan pada Rabu (24/11). Jika tidak selesai akan kita lanjutkan pada Kamis (25/11)," katanya.

Menurut Benny, Komisi III DPR akan meminta Bambang dan Busyro membuat makalah mengenai visi dan misinya untuk disampaikan pada saat uji kelayakan dan kepatutan.

Dua nama calon pimpinan KPK, Bambang Widjojanto dan Busyro Muqqodas sudah terpilih sejak dua bulan lalu, tapi baru saat ini DPR RI akan melaksanakan uji kelayakan dan kepatutan.

Tertundanya pelaksanaan uji kelayakan dan kepatutan terhadap pimpinan KPK, karena ada dua usulan dari DPR soal masa jabatan calon pimpinan KPK yakni satu tahun dan empat tahun.

Read More »»

11.13.2010

Tim Sar Lakukan Penyisiran Dusun Merapi - (d)

.
0 komentar

Sleman, 14/11 (ANTARA) - Tim pencarian dan penyelamatan (SAR), Tentara Nasional Indonesia (TNI), polisi, dan relawan, pada Minggu melakukan penyisiran kawasan dusun sekitar Kali Gendol, Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), untuk mencari korban letusan awan panas Gunung Merapi.

Menurut keterangan dari Tim Pencarian dan Penyelamatan (SAR) DIY, tim akan melakukan penyisiran di dusun-dusun di sekitar kawasan Kali Gendol untuk mencari korban yang kemungkinan masih berada di daerah tersebut.

Korban meninggal dunia dan luka bakar awan panas vulkanik gunung yang terletak di perbatasan Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah pada Jumat (5/11) dini hari itu mayoritas berasal dari dusun dekat Kali Gendol.Tim gabungan evakuasi dalam melakukan penyisiran menggunakan dua kendaraan hugglands milik Palang Merah Indonesia (PMI) dan Korp Pasukan Khusus (Kopassus).

Korban meninggal dunia akibat letusan Gunung Merapi di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, yang dibawa ke Rumah Sakit Sardjito Yogyakarta pada Jumat hingga Sabtu (13/11) pukul 21.30 WIB tercatat 168 orang.

Sebanyak 168 korban yang meninggal dunia itu terdiri atas 37 korban meninggal saat erupsi Gunung Merapi pada 26 Oktober 2010, sedangkan 131 korban meninggal pada erupsi pada 5 November 2010.

Kepala Bagian Humas dan Hukum Rumah Sakit (RS) Sardjito Yogyakarta Trisno Heru Nugroho membenarkan total jumlah korban meninggal dunia yang dibawa ke RS Sardjito Yogyakarta akibat letusan awan panas Gunung Merapi pada 26 Oktober 2010 dan 5 November 2010 mencapai 168 orang.

RS Sardjito Yogyakarta hingga kini masih merawat sebanyak 91 orang korban luka akibat letusan gunung yang terletak di perbatasan Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta, sejumlah 21 orang di antaranya dirawat karena luka bakar dan 70 orang mengalami luna nonbakar, sedangkan sembilan orang diperbolehkan pulang menjalani rawat jalan.

Tim Forensik Rumah Sakit Sardjito Yogyakarta dibantu tim "disaster victim identification" (DVI) Polda Daerah Istimewa Yogyakarta berhasil mengidentifikasi dua dari total delapan jenazah korban letusan Gunung Merapi yang diterima rumah sakit tersebut hingga Sabtu (13/11).

Read More »»

11.04.2010

Enam Pengungsi Merapi Alami Gangguan Jiwa Berat

.
0 komentar

Magelang (ANTARA News) - Enam pengungsi Gunung Merapi di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, dirawat di Rumah Sakit Jiwa Prof Dr Soerojo Magelang karena mengalami gangguan jiwa berat.

Direktur Medik dan Keperawatan RSJ Magelang Nur Dwi Esti di Magelang, Kamis, mengatakan, keenam orang itu adalah lima perempuan dan seorang laki-laki.

Dua orang dari Kecamatan Dukun, tiga dari Kecamatan Muntilan dan seorang dari Kecamatan Srumbung.Ia mengatakan, keenam orang itu menjadi pasien baru RSJ Magelang dan kini menjalani perawatan di bangsal khusus.

"Setelah sepekan di bangsal khusus mereka akan dipindah ke bangsal tenang untuk menjalani serangkaian terapi," katanya.

Keenamnya diketahui mengalami gangguan jiwa dari hasil pemeriksaan dan terapi massal yang dilakukan tim RSJ terhadap pengungsi yang tinggal di pengungsian kecamatan Srumbung dan Muntilan.

"Kegiatan pemeriksaan ini dilakukan sejak Senin (1/11)," katanya.

Ia mengatakan, setiap hari tim terapi massal RSJ yang terdiri atas 16 orang berada di tempat pengungsian untuk memberikan terapi kepada para pengungsi. Tim terapi terdiri atas psikiater, dokter, perawat, dan pekerja sosial.

"Sampai sekarang baru enam orang yang menunjukkan gejala gangguan jiwa berat, sedang lainnya cukup diberi obat antidepresan," katanya.

Ia menjelaskan, gangguan jiwa berat ditunjukkan pasien jika selalu gelisah, mengganggu lingkungan dan keselamatan dirinya sendiri.

Menurut dia, para penderita gangguan jiwa ini sebelumnya telah memiliki potensi sakit jiwa. Bencana dan tinggal di pengungsian memicu potensi tersebut menjadi gangguan jiwa. (*)

Read More »»