11.14.2009

Pemimpin Ekonomi APEC Gelar Pertemuan Retreat II

.

Singapura (ANTARA News) - Para pemimpin ekonomi negara-negara anggota Forum Kerjasama Ekonomi Asia Pasifik (APEC) dijadwalkan mengikuti pertemuan informal (retreat) sesi dua pada Minggu pagi di Istana, Singapura, dalam rangkaian pertemuan puncak ke-17 APEC.

Berbeda dengan pertemuan informal sesi pertama yang digelar pada Sabtu sore (14/11), pada pertemuan informal sesi kedua ini seluruh pemimpin ekonomi APEC dijadwalkan hadir.

Pada pertemuan informal sesi pertama yang membahas mengenai penyatuan ekonomi kawasan hanya dihadiri oleh 20 pemimpin ekonomi anggota APEC, Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama tidak hadir dan digantikan oleh Menteri Luar Negeri AS Hillary Clinton.


Presiden Obama tidak hadir dalam pertemuan informal sesi pertama karena terlambat tiba di Singapura. Keterlambatannya itu diakibatkan karena peristiwa penembakan di pangkalan militer AS, Texas yang menyebabkan sedikitnya 13 orang prajurit AS tewas.

Ia baru tiba di Singapura pada sore hari untuk mengikuti jamuan santap malam APEC, sekaligus sesi foto resmi APEC.

Dalam pertemuan informal sesi pertama itu para pemimpin ekonomi APEC juga menitikberatkan diskusi mereka pada upaya mewujudkan sebuah paradigma baru pertumbuhan ekonomi, yang membuat pertumbuhan ekonomi lebih berimbang, inklusif dan berkelanjutan.

Sementara itu topik pembahasan pertemuan informal sesi kedua yang berlangsung sekitar dua jam, pukul 10.00-12.00 waktu setempat, hingga berita ini diturunkan belum diketahui secara detil, namun dipastikan tidak akan jauh dari isu penyatuan kawasan yang menjadi tema pertemuan puncak APEC kali ini.

Para pemimpin ekonomi APEC mulai berdatangan ke Singapura guna mengikuti pertemuan ke-17 tingkat pemimpin ekonomi APEC 2009 sejak Kamis (12/11).

Mereka yang tiba di Singapura Kamis antara lain Presiden Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono, Sultan Brunei Darussalam Hassanal Bolkiah, Perdana Menteri Papua Nugini Sir Michael Somare, Kepala Eksekutif Hongkong Donald Tsang, Lien Chan Utusan khusus Presiden Taiwan Ma Ying-jeou, Perdana Menteri Malaysia Dato` Sri Najib Razak, dan Perdana Menteri Selandia Baru John Key.

Sementara itu sejumlah kepala negara/pemerintahan yang tiba pada Jumat (13/11) adalah Presiden Vietnam Nguyen Minh Triet, Perdana Menteri Thailand Abhisit Vejjajiva, Presiden Korea Selatan Lee Myung-bak, Perdana Menteri Australia Kevin Rudd, Presiden Filipina Gloria Macapagal Arroyo, Presiden Peru Alan Garcia dan Presiden Chili Michelle Bachelet.

Sedangkan Presiden China Hu Jintao telah tiba di Singapura pada Rabu (11/11) untuk melakukan pertemuan dwipihak dengan Presiden Singapura SR Nathan.

Sementara itu Perdana Menteri Kanada Stephen Harper, Perdana Menteri Jepang Yukio Hatoyama, Presiden Meksiko Felipe Calderon, Presiden Rusia Dmitry Medvedev dan Presiden Amerika Serikat Barack Obama tiba belakangan.

APEC merupakan forum yang terbentuk dan perkembangannya dipengaruhi antara lain oleh kondisi politik dan ekonomi dunia saat itu yang berubah secara cepat di Uni Soviet dan Eropa Timur.

Selain itu dipengaruhi kekhawatiran gagalnya perundingan Putaran Uruguay yang akan menimbulkan proteksionisme dengan munculnya kelompok regional serta timbulnya kecenderungan saling ketergantungan diantara negara-negara di kawasan Asia Pasifik.

Forum yang dibentuk 1989 di Canbera-Australia itu telah melaksanakan langkah besar dalam menggalang kerja sama ekonomi sehingga menjadi suatu forum konsultasi, dialog.

Sebagai lembaga informal yang kerja sama ekonominya berpedoman melalui pendekatan keterbukaan bersama berdasarkan sukarela, melakukan inisiatif secara kolektif dan untuk mendukung keberhasilannya dilakukan konsultasi yang intensif terus menerus di antara 21 ekonomi anggota.

Indonesia mendukung peran penting APEC dalam meningkatkan kerja sama ekonomi di kawasan dan berperan aktif dalam pengembangan arah kerjasama APEC ke depan.

Partisipasi Indonesia di APEC dilandaskan pada pentingnya mengantisipasi dan mengambil keuntungan dan mengamankan kepentingan nasional RI dari era perdagangan dan investasi yang semakin bebas di Asia Pasifik.

Manfaat lain dari forum APEC bagi Indonesia adalah sebagai tempat melibatkan komunitas bisnis Indonesia dalam proses pengembangan kebijakan, sarana pengembangan kapasitas melalui pemanfaatan proyek-proyek APEC.

Selain itu APEC dijadikan Indonesia sebagai forum bertukar pengalaman, serta forum yang memungkinkan Indonesia untuk memproyeksikan kepentingan-kepentingannya dan mengamankan posisinya dalam tata hubungan ekonomi internasional yang bebas dan terbuka.
(*)

Related Posts by Categories



0 komentar:

Posting Komentar